Pages

Senin, 09 November 2009

Sebenar-benarnya kisah cinta

Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepadaNya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.
Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.
Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang kerkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah “Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” TanyaRasulullah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan kuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
Ummatii, ummatii, ummatiii?” – “Umatku, umatku, umatku” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Minggu, 01 November 2009

KOMPUTASI STATISTIK

















MACRO MENENTUKAN FAKTORIAL
MACRO
FAK F

MCONSTANT N i FAK

MCOLUMN F

#MENGHITUNG FAKTORIAL
LET N=F

LET FAK=1
do i=1:n
LET FAK=i*FAK

enddo

PRINT FAK

ENDMACRO



MACRO MENENTUKAN RATA-RATA
macro
rata(x)

mconstant sigma n i rata

mcolumn x

let n=count(x)

let sigma=0
do i=1:n
let sigma=sigma + x(i)
enddo

let rata=sigma/n
print rata
endmacro
MAKRO MENGHITUNG KOMBINASI
MACRO
COMB P Q

MCONSTANT N i FAK R j FAK1 B K FAK2 COMB

MCOLUMN Q P

#MENGHITUNG FAKTORIAL N
LET N=Q

LET FAK=1

DO i=1:N

LET FAK=i*FAK ENDDO
# MENGHITUNG FAK R
LET R=P

LET FAK1=1
DO j=1:R

LET FAK1=j*FAK1
ENDDO
# MENGHITUNG FAK N-R

LET B=N-R
LET FAK2=1
DO K=1:B

LET FAK2=K*FAK2
ENDDO
LET COMB = FAK/((FAK1)*(FAK2))

PRINT COMB
ENDMACRO

MACRO MENGITUNG PERMUTASI
MACRO
PERM P Q
MCONSTANT N i FAK B j FAK1 PER R
MCOLUMN Q P
#MENGHITUNG FAKTORIAL N
LET N=Q
LET FAK=1
DO i=1:N
LET FAK=i*FAK
ENDDO

# MENGHITUNG FAK=P-Q
LET R=P
LET B=N-R
LET FAK1=1
DO j=1:B
LET FAK1=j*FAK1
ENDDO
LET PER=FAK/FAK1
PRINT PER
ENDMACRO

MACRO MENENTUKAN MEDIAN
macro
input x
mconstant b n i a p y median j k l modulo
mcolumn x

#mengurutkan data
let n=count (x)
do i=1:n
do j=1:n
if j>i and x(i) > x(j)
let a=x(i)
let x(i)=x(j)
let x (j)=a

endif
enddo
enddo

#mengitung median
let modulo = mod (n,2)
if modulo=1
let p=n+1
do k=1:n
let k=p/2
let median=x(k)
enddo

else
let l=n/2
let k=l+1
let median=(x(l)+x(k))/2
endif
print x
print median
endmacro

MACRO MENENTUKAN MODUS

macro
input x
mconstant n i j k modus max
mcolumn x y
let n = count (x)
do i= 1:n
let y(i) =1
do k=1:n
if k>i and x(i)=x(k)
let y(i)=y(i)+1
endif
enddo
enddo
print y(x(i))
let max=y(1)
let modus =x(1)
do j=2:n
if y(j)>max
let max=y(j)
let modus= x(j)
endif
enddo
do k=1:n
if y(k)=max
let modus= x(k)
print modus
endif
enddo

endmacro
MACRO UNTUK MENGITUNG VARIANSI

macro
variansi x
mconstant i jumlah rata b z n var
mcolumn x y
let n=count (x)

let jumlah=0
do i=1:n
let jumlah=x(i)+jumlah
enddo
let rata=jumlah/n

do i=1:n
let y(i)=(x(i)-rata)**2
enddo

let z=0
do i=1:n
let z=y(i)+z
enddo

let b =n-1
let var=z/b
print var
endmacro

Senin, 26 Oktober 2009

Definisi CINTA Dalam Al Qur’an

Kata cinta dalam Al Qur’an disebut Hubb (mahabbah) dan Wudda (mawaddah), keduanya memiliki arti yang sama yaitu menyukai, senang, menyayangi.

Sebagaimana dalam QS Ali Imron : 14 “Dijadikan indah dalam pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik (syurga).” Dalam ayat ini Hubb adalah suatu naluri yang dimiliki setiap manusia tanpa kecuali baik manusia beriman maupun manusia durjana.

Adapun Wudda dalam QS Maryam : 96 “ Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal sholeh, kelak Allah yang maha pemurah akan menanamkan dalam hati mereka kasih sayang ” jadi Wudda (kasih sayang) diberikan Allah sebagai hadiah atas keimanan, amal sholeh manusia. Dipertegas lagi dalam QS Ar Rum : 21 “ Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah ia menciptakan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” Dalam ayat inipun Allah menggambarkan ‘cenderung dan tentram’ yang dapat diraih dengan pernikahan oleh masing-masing pasangan akan diberi hadiah (ja’ala) kasih sayang dan rahmat.

Dalam fil gharibil Qur’an dijelaskan bahwa hubb sebuah cinta yang meluap-luap, bergejolak. Sedangkan Wudda adalah cinta yang berupa angan-angan dan tidak akan terraih oleh manusia kecuali Allah menghendakinya, hanya Allah yang akan memberi cinta Nya kepada hamba yang dkehendakiNya. Allah yang akan mempersatukan hati mereka. Walaupun kamu belanjakan seluruh kekayaan yang ada di bumi, niscaya kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan cinta jika Allah tidak menghendakiNya. Oleh karena itu terraihnya cinta—wudda pada satu pasangan itu karena kualitas keimanan ruhani pasangan tersebut. Semakin ia mendekatkan diri kepada sang Maha Pemilik Cinta maka akan semakin besarlah wudda yang Allah berikan pada pasangan tersebut.

Cinta inilah yang tidak akan luntur sampai di hari akhir nanti sekalipun maut memisahkannya, cinta yang atas nama Allah, mencintai sesuatu atau seseorang demi dan untuk Allah.

Minggu, 14 Juni 2009

ABOUT LOVE by Zhem_free~

Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.

Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.

Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan.

.~Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan

Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu.

Jika kita mencintai seseorang, kita akan sentiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia , lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya . Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas kurniaan itu.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat .

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping.
Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta !

Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus,tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.~

Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

Rabu, 29 April 2009

Uniknya Cinta

"Ciat...,uhgt..., akh..., ciat...."
"Come on guys, you can do it!"
"Satu poin untuk sudut merah."
Hiruk pikuk turnamen taekwondo "UI Rektor Cup" masih terngiang jelas ditelingaku. Tanpa terasa waktu berlalu begitu cepat, dan aku masih belum bisa melupakan bayangan indah awal pertemuaan ku dengan seorang wanita cantik yang sudah hampir 2 tahun ini menjadi 'the only beloved wife' dalam hidupku.

Waktu itu di awal Desember 2002.

"P3K mana? Tolong nih, temen gue cedera, sepertinya kena patah tulang.Buruan tolong!"
"Sabar, kami akan urus." Jawab seorang cewek dari arah belakang ku.
Gile! Ini cewek manis amat, kayaknya gue naksir nih. Bisikku dalam hati. Oh ya hampir lupa. Namaku Teguh, mahasiswa jurusan pisikologi UI, dan nih cewek manis anggota P3K turnamen taekwondo ini. Yang cedera anggota tim ku dan aku adalah pelatih tim ini.

"Kamu enggak papa Tommy?"
"Apanya yang enggak papa, sakit nih!"
"Tom, cewek yang tadi manis juga ya? Kayaknya boleh juga tuh."
"Hey, Guh! Kalau mau gebet cewek liat-liat dong. Temen lagi kena musibah, elo malah enak-enakan perhatiin cewek."
"Iya, tapi kan enggak salah kalau sambil nyelem cari ikan. Lumayan bisa dijual di pasar tuh."
"Cari ikan? Emang cewek tadi ikan. Udah entar aja kalau mau cari ikan, urus aku dulu."

Gagallah rencanaku untuk pendekatan ke tuh cewek manis gara-gara Tommy. Padahal tadi aku pingin tanya nomor telpon dan namanya, tapi Tommy ribut mulu sih. Tapi kalau dipikir-pikir,Tommy berjasa juga. Karena kalau ia enggak cedera, mana mungkin aku ketemu cewek manis tadi ya.Akhirnya dengan sedikit kecewa, aku mengantarkan Tommy ke rumah sakit.

Seiring berjalanya waktu, aku akhirnya tau kalau sang gadis manis bernama Vebi, anak fakultas ekonomi yang hobi olahraga taekwondo. Tapi yang bikin sebel katanya dia uda punya pacar. Habiskan gue! Tapi namanya uda jatuh hati, tetep aja perburuan 'berlanjut', soalnya sejak pertama kali jumpa, aku uda punya keinginan untuk dapetin nih cewek.

Awal Mei 2003.
Aku pergi ke sebuah percetakan milik teman ku untuk membuat brosur. Disana ternyata aku bertemu lagi dengan Vebi. Ia ingin membuat kartu namanya. Dan ternyata lagi, teman ku pemilik percetakan adalah temannya juga. Dunia ini memang sempit lho.

Hari itu Vebi kelihatan jauh lebih manis dari saat kami pertama kali bertemu waktu acara turnamen dulu. Waktu turnamen, Vebi memakai baju seragam taekwondo, tapi sekarang ia memakai baju 'barong', dengan paduan celana jeans, dan sepatu sport. Tomboy juga ni cewek, pikir ku dalam hati. Ia sedang asik mengutak-atik komputer untuk membuat disain gambar kartu namanya. Ia pinter lho ngedisain kartu nama. Lagi asik ngeliatin Vebi, Riyo, pemilik percetakan, datang menghampiri aku.

"Hai kak Teguh. Uda lama enggak kelihatan. Kemana aja?"
"Biasa lah, ngurus kerjaan."
"Ada perlu apa, nih?"
"Aku mau buat brosur untuk tempat kursusku. Bisa kan?"
"Bisa dong, cuma brosur ini."
"Hey, Yo. Itu cewek temen lo ya?"
"Oh, Vebi? Iya. Emangnya kenapa?"
"Enggak cuma tanya aja."

Dalam hati aku bersorak. Ini adalah kesempatan emas untuk mendekatinya. Aku memutar otak mencari cara untuk dapat ngobrol dan mengetahui tentang siapa dia lebih dalam lagi. Akhirnya ku dapatkan ide yang cemerlang.

"Yo, makan siang yuk? Udah siang nih?"
"Aku dah makan siang kak."
"Makan lagi deh. Aku traktir. Tapi kamu harus ajak Vebi." Pintaku sedikit berharap.
"Oh, aku ngerti." Riyo tersenyum paham. Lalu ia pun mengajak Vebi untuk makan siang.
"Ve, makan siang yuk? Ditraktir kak Teguh ni, rugi kalau enggak mau."
"Enggak ah, uda makan."
"Ayo dong makan lagi. Temenin aku dan kak Teguh ya?"
"Males."

Setelah memaksa cukup lama, akhirnya Vebi mau juga untuk ikut makan siang. Kami pun pergi ke sebuah restoran padang yang terletak tidak jauh dari percetakan. Disinilah awal kedekatan ku dan Vebi dimulai. Ups! Hampir lupa. Aku sebenarnya bisa meramal nasib dengan liat garis tangan seseorang lho. Dan cara ini pula yang aku pakain untuk memikat hati Vebi. Tiada disangka dan tiada diduga. Cara ini ternyata berhasil. Lalu kamipun saling bertukaran kartu nama.

Di sela-sela pembicaraan, akhirnya aku tau bahwa ia tidak suka anak pisikologi, dan katanya lagi saat kami pertama kali ketemu dulu di turnamen, ia menganggap aku sebagai cowok yang sok menguasai keadaan. Tengsin deh gue! Bukannya nyerah, hal ini malah membuat aku semakin ingin mendapatkan dia. Awas lho! Bisik tekad ku dalam hati.

Dua hari kemudian.
Telpon bedering.”Kring...kring...kring...”
“Hallo, ingin bicara dengan siapa?”
“Kak Teguh ada. Ini Vebi.”
“Hai, Ve! Ada apa? Kok tumben nelpon. Kangen ya?”
“Enggak. Cuma ada perlu aja.”
“Perlu apa?”
“Ini, Vebi ingin kursus bahasa Jepang. Kak Teguh bisa bantukan?”
“Oh, itu! Bisa dong. Datang aja ke kursus. Alamatnya ada dikartu nama yang pernah kakak kasi dulu, nanti pasti kakak bantu.”
“Oke, deh! Sampai ketemu nanti ya!”

Seketika hatiku bersorak girang. Ini kemajuan besar, pikirku dalam hati. Vebi udah mau nelpon aku dan malah kami akan ketemu. Tak lama kemudian Vebi tiba di kursus tempat aku bekerja dengan mengendarai motor. Tentunya aku sambut dengan bahagia dan kuberi servis yang memuaskan.

Sejak saat itu kami jadi sering saling telpon, dan semakin dekat. Aku juga akhirnya mendengar langsung pengakuan Vebi bahwa ia sudah punya pacar. Vebi juga sering curhat ke aku tentang pacarnya itu. Jadilah aku tempat curhatnya.

Tanggal 06Juni 2003.
Vebi menelponku untuk megundang dalam acara ulang tahunnya yang akan berlangsung pada tanggal 07 Juni nya. Waktu itu adalah ulang tahunnya yang ke 22 tahun. Di undang ulang tahun tentunya seneng dong, tapi aku harus datang telat karena harus bekerja dahulu.

“Hallo, Ve. Ini aku Teguh. Maaf ya ,aku kayaknya datang telat nih. Karena aku harus kerja dulu.”
“Enggak apa-apa, kok.”
“Apa aku masih boleh datang, nih?”
“Boleh dong. Datang aja, kutunggu ya?”
“Oke, deh!”

Karena aku belum punya kendaraan, aku nyewa ojek seharga Rp. 20.000.- untuk 2 jam sewa. Dengan semangat dan modal nekad, karena aku belum pernah ke rumahnya sebelumnya. Akupun berangkat. Tapi karena enggak tau jalan, akupun kesasar. Tanya sana tanya sini, lihat sana lihat sini, akhirnya tanyak lagi. Tapi aneh, walau sudah tanya sana sini, tetap aja enggak ketemu. Sampai akhirnya aku ketemu orang yang berlogat batak.

“Selamat malam, Pak.”
“Malam. Ada yang bisa saya bantu?”
“Mau numpang tanya alamat. Apa bapak tau rumahnya Vebi?”
“Vebi?”
“Iya. Dia hari ini ngadain pesta ulang tahun.”
“Kalau daerah sini yang lagi ada acara ulang tahun itu bukan Vebi, tapi Lia. Coba aja ke sana. Rumahnya di sudut jalan ini.”
“Terima kasih, Pak.”
“Sama-sama.”
Ternyata benar. Vebi kalau dilingkungannya dikenal dengan nama Lia. Akupun sampai di rumah Vebi sekitar jam sembilan malam. Tamu-tamu sudah banyak yang pulang, dan makanannya juga sudah hampir habis. Vebi tidak mengundang banyak orang, hanya beberapa teman dan anak yatim.

Oktober 2003.
Kabar yang mungkin sudah lama ingin aku dengar akhirnya kuterima juga. Vebi akhirnya putus dari pacarnya. Aku tidak tahu harus senang atau sedih. Di satu sisi aku senang karena kesempatanku mendekati Vebi semakin terbuka lebar. Tapi di sisi lain aku juga sedih karena Vebi pasti sedih akan hal ini. Sebagai seorang teman aku coba menghiburnya dengan selalu memberi dukungan dan dorongan semangat.

Pertengahan Nopember 2003.
Aku sedang berada di sebuah hotel bersama adik lelaki ku, lagi fitness ceritanya, tiba-tiba aku mendapat telpon dari Vebi. Ia mengalami kecelakan dan ingin aku segera datang untuk membantunya. Saat itu aku sudah punya motor sendiri, maka aku langsung saja pergi. Mobil yang dikendarai Vebi ditahan polisi, dan aku satu-satunya orang yang mengurus segalanya. Tau enggak? Aku juga orang pertama yang di telpon Vebi, lho!

Awal Desember 2003.
Setelah kejadian itu, aku semakin berani menunjukkkan perhatianku ke Vebi. Uda lebih berani datang berkunjung, bahkan pada pagi hari. Orang tua Vebi juga welcome terhadapku. Dan karenanya aku lebih mudah untuk akrab dengan keluarganya. Rasa yang selama ini aku tahan pun sudah berani aku tunjukkan. Aku ingin menimbulkan kesan bahwa aku serius terhadap perhatian ku kepadanya. Aku juga semakin berani menunjukkan rasa sayangku kepadanya. Satu hal yang berani berani aku lakukan adalah menyatakan langsung perasaan ku kepada Vebi.

Melihat kedekatanku dengan Vebi, orang tua Vebi kemudian langsung bertanya tentang hubungan apa yang ada antara aku dan anak mereka. Akhirnya, belum sempat omong ke Vebi, aku harus ngaku di depan bokapnya .

“Saya lihat kamu akrab ya dengan Vebi. Boleh Bapak tau kenapa?”
“Saya sayang ama anak Bapak dan ingin serius menjalin hubungan.”
“Oh, begitu.”

Januari 2003.
Hari yang belum pernah ku bayangkan sebelumnya tiba-tiba aja terjadi. Bokap Vebi ‘nembak’ aku untuk menikah dengan aja dengan anaknya.

“Nak Teguh emang serius sayang ama Vebi?”
“Iya. Emangnya kenapa Pak?”
“Kalau begitu kenapa tidak menikah saja?”
“Saya ingin, tapi saya mau mapan dulu sebelum menikah.”
“Sekarang nak Teguh uda kerjakan?”
“Sudah.”
“Penghasilannnya berapa sebulan?” Pertanyaan ini kujawab dengan menyebut beberapa digit rupiah sambil malu-malu.
“Kalau segitu cukup. Menikah juga tidak perlu mapan, tapi niat baik.”
“Iya, Pak. Saya tahu.”
“Jadi kalau begitu mau kan menikah saja dengan Vebi?”
“Memangnya Bapak ada hari yang baik?”
“Habis lebaran Haji?.”
“Baik!" Aku menjawab pertanyaan itu dengan tegas. Lalu,"Lebaran haji itu bulan berapa Pak?”
“Bulan Februari.”

Seperti disambar petir waktu mendengar bokap Vebi mengatakan bulan Februari itu, karena saat itu sudah bulan Januari. Berarti tinggal satu bulan lagi. Karena tidak ingin malu di depan 'camer', aku tetap bersikap wajar sambil menyembunyikan keterkejutan ku.

“Kalau begitu saya harus bicara dulu dengan oranga tua saya Pak.”
“Itu sudah pasti! Baik. Kami tunggu kabar dari kamu secepatnya.”
“Baik, Pak!”

Sepulang dari rumah Vebi, aku tidak langsung ke rumah. Aku pergi ke rumah kakak ku yang sudah menikah dan konsultasi dengan kakak iparku tentang masalah ini.

“Kamu serius mau nikah ama ni cewek Guh?”
“Serius.”
“Emang uda lama kenalnya? Karena menikah itu bukan untuk sehari dua hari, tapi untuk selamanya lho.” Kakak ku menambahkan.
“Tau ama ni cewek uda lama, dekatnya uda hampir setahun lebih.”
“Kalau begitu kamu harus diskusikan ini dengan anggota keluarga yang lainnya, Guh.”
“Pasti lah!”

Keluargaku pun berkumpul untuk mendiskusikan masalah ini. Tentu saja sebagian keluarga bingung dan penasaran siapa calon istri ku ini. Aku pun bercerita panjang lebar tentang siapa Vebi, bagaimana kami ketemu, dan sebagainya-sebagainya. Setelah diskusi yang panjang, orang tua ku menelpon keluarga Vebi untuk membuat janji ketemu. Pertemuan dua keluarga pun terjadi, dan di putuskan bahwa kami akan menikah pada tanggal 19 Februari 2004.

19 Februari 2004.
Lalu pada saat tanggal yang telah ditetapkan aku pun menikah dengan Vebi, gadis yang dengan susah payah aku dapatkan. Walau harus menunggu dan bersabar, toh akhirnya aku bisa mendapatkannya. Setelah ijab kabul maka resmilah Vebi telah menjadi istriku. Aku berjanji dalam hati akan selamanya sayang dan cinta ke Vebi. Bagiku pernikahan ini adalah yang pertama dan yang terakhir, dan Vebi juga adalah istri pertama dan terakhir buat ku.

21 Februari 2004
Setelah akad nikah yang kami lakukan pada hari sebelumnya, acara kami lanjutkan dengan resepsi pernikahan kami. Saat itu aku mungkin adalah satu-satunya laki-laki yang paling bahagia di dunia ini.

Kini hampir dua tahun pernikahan kami, dan kami juga sudah dianugerahi seorang putri yang manis, aku masih ingat dengan jelas kisah cinta kami ini. Uniknya asmara memang bisa terjadi pada siapa saja. Hari ini terjadi padaku, tapi mungkin esok akan terjadi pada mu. Siapa yang tahu

Jumat, 24 April 2009

Zh3M_AnT1 in LovE






Kehadiranmu
Kehadiran dirimu begitu berarti bagiku
Cintamu dan cintaku berpadu jadi satu
Kini kau berikan cinta dan kasih sayangmu sepenuhnya disaat ku begitu cinta dan merindukan dirimu
Hanya kau yang mengerti perasssanku
Ku ingin kau slalu ada
Ku ingin kau selalu dekat
Memberi rassa cinta penuh damai dipelukan kasih sayang
Mungkin ku tak selalu disampingmu
Mungkin ku tak selalu kirim sms untuk ucapkan met bobo
Tapi............
Ku pasti menemani dirimu saat dirimu tertidur
Ku menemanimu dengan kasih sayang dan rinduku padamu
Tanpa dirimu tak ada guna ku hidup
Kini...........
Ku tak sanggup tuk kehilangan dirimu
Karna dirimu adalah nyawaku
Dan
Percayalah kita pasti bersatu

Special only for my love
Anty.,.,.,.,..,.,..




POSTING BY ZHEM



Kehadiranmu

Saat ku duduk termenung di tempat ini
aku melihat akan kehadiran diri mu
seiring dengan gemerlipnya bintang
seindah pancaran sinar bulan purnama

engkau datang menemaniku
kita lewati malam ini dengan taburan bintang di angkasa
engkau curahkan semuanya pada ku

kita berjalan bersama diatas roda kehidupan
janganlah engkau ragu akan kebersamaan kita
tetaplah engkau menemani setiap jengkal langkah hidup ku

karna ku tahu hanyalah engkau yang sanggup menemaniku
hanya engkau yang sanggupmengerti hati ini



Ungkapan HatiQ for my love
zhem_free05

Jumat, 17 April 2009

Ungkapan Hati



LUKA HATI..

Saat kau menjadi raja dihatiku...
serasa ku menjadi ratu dihatimu...
perasaan cintamu adalah hidupku...
kata rindumu adalah semangatku..
kau telah memberi warna dalam hidupku...
menerangi setiap langkahku...


Namun kali ini...
kuterhempas karena cintamu...
kuhitung detik...telah berganti menit...
luka hati ini tak juga menghilang...
kuhitung menit...telah berganti jam...
luka hati ini tak juga terlupakan...
kuhitung jam...telah berganti hari...
namun luka hatiku semakin menganga...


tidak ada lagi mimpi...
tidak ada lagi kasih sayang...
tidak ada lagi harapan...

yang mampu menerangi langkahku...
ku terseok...
tak sanggup lagi untuk melangkah...

pernah ku bertanya padamu...

apa arti rindu...

kau hanya geleng kepala...
pernah ku bertanya padamu...
apa arti cinta...

kau hanya diam seribu bahasa....
kini ku telah tahu jawabnya...

setelah kau pergi meninggalkanku...
by ZhEm


SPONGEBOB
S-emakin sering aku menangis
P-erih itu semakin menyayat hati
O-h kasih kenapa kau tinggalkan aku

N-amaku tak kau ingat lagi

G-elora cintaku tak kau lihat lagi

E-ntah kenapa aku masih mencintaimu

B-erapakali aku harus mengatakan

O-rang-orang tak lagi kupedulikan, tapi...

B-agimu aku hanya masa lalu
by ZhEm

HIKAYAT ASMARA
Selama perjalanan ini
kukatakan satu hal yang akan kamu lupakan dalam hidup.
Dalam lembar-lembar kumuh
yang tersuruk dan kenangan terpuruk
O betapa kupastikan selembar asmara
tertinggal di antara kursi yang sering kamu tempati
Lalu kuselipkan sebuah kalimat di saku belakang
..
Jika esok aku menemukanmu akan kusampaikan dengan sepenuh raga bahwa rindu membandang telah bertandang datang seperti alur air sungai yang menuju tanjung asmara.....
By ZhEm